Senin, 14 Januari 2013

UJI HCV



PEMERIKSAAN 6
I.         JUDUL                                    : PEMERIKSAAN HCV
II.      TANGGAL PRAKTIKUM  :
III.   METODE                                : HCV antigen (HCV Tri-DOT)
IV.   TUJUAN                                 : Tes visual untuk mendeteksi secara kualitatif antibodi virus hepatitis C pada serum atau plasma manusia.
V.      PRINSIP                                  : a.    Antigen HCV bergerak melalui membran immunofiltrasi. Sampel dan reagen bergerak kemembran dan diserap masuk kedalam pad
b.        Sampel pasien bergerak ke membran, antibodi HCV dari serum / plasma, terikat pada antigen pergerakan. Pada tahap pencucian protein serum atau plasma yang tidak terikat dikeluarkan.
c.         Pada tahap selanjutnya, konjungat protein –A ditambahkan yang akan mengikat bagian FC dari antibodi FC dari antibodi HCV untuk memberikan warna “dot” pada area tes (T1/T2). Pada area control (“c”) terdapat dot kontrol kualitas yang berfungsi pada permukaan, reagen dan aplikasi prosedur yang benar.



VI.             DASAR TEORI
Hepatitis C adalah infeksi yang terutama menyerang organ hati. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C seringkali tidak memberikan gejala, namun infeksi kronis dapat menyebabkan parut (eskar) pada hati, dan setelah menahun menyebabkan sirosis. Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami sirosis juga mengalami gagal hati, kanker hati, atau pembuluh yang sangat membengkak di esofagus dan lambung, yang dapat mengakibatkan perdarahan hingga kematian.
Seseorang terutama terkena hepatitis C melalui kontak darah, penggunaan narkoba suntik, peralatan medis yang tidak steril, dan transfusi darah. Sekira 130–170 juta orang di dunia menderita hepatitis C. Para ilmuwan mulai meneliti HCV pada tahun 1970-an, dan memastikan keberadaan virus tersebut pada tahun 1989. Virus ini tidak diketahui menyebabkan penyakit pada hewan lain.
Peginterferon dan ribavirin merupakan obat-obatan standar untuk HCV. Antara 50-80% pasien yang diobati sembuh. Pasien dengan sirosis atau kanker hati mungkin memerlukan transplantasi hati, namun biasanya virus muncul kembali setelah transplantasi. Tidak ada vaksin untuk hepatitis C.
Hepatitis C virus (HCV) adalah (50 nm dalam ukuran) kecil, diselimuti, beruntai tunggal, secara positif virus RNA. Ini adalah anggota hanya dikenal dari genus''''hepacivirus dalam keluarga Flaviviridae''''. Ada enam genotipe utama dari virus hepatitis C, yang ditunjukkan secara numerik (misalnya, genotipe 1, genotipe 2, dll).
Virus hepatitis C (HCV) ditularkan oleh darah-ke-darah. Di negara maju, diperkirakan bahwa 90% orang dengan infeksi HCV kronis terinfeksi melalui transfusi darah atau produk darah yang tidak diskrining atau melalui penggunaan narkoba suntikan atau paparan seksual. Di negara berkembang, sumber utama infeksi HCV yang tidak steril alat suntik dan infus darah yang tidak cukup disaring dan produk darah. Belum ada kasus yang berhubungan dengan transfusi didokumentasikan hepatitis C di Amerika Serikat selama lebih dari satu dekade sebagai pasokan darah keras disaring dengan baik AMDAL dan PCR teknologi.
Tes human anti HCV lgG antibody dikembangkan untuk mendeteksi sirkulasi anti HCV lgG antibody dinyatakan sebagai petunjuk infeksi hepatitis C virus, tes ini berdasarkan prinsip yang menggunakan rekombinan HCV protein sebagai viral antigen. Pada langkah pertama anti HCV lgG dalam specimen bila ada akan terikat pada protein rekombinan HCV yang dilabel pada permukaan sumur microtitir. Setelah inkubasi bagian specimen yang tidak terikat akan dipisahkan melalui pencucian, pada pencucian ke dua anti human lgG konjugat ditambahkan akan mengikat antibody spesifik manusia anti HCV lgG pada permukaan sumur akan membentuk sandwich complex.

VII.          PRA ANALITIK
A.    Pasien : tidak memerlukan persiapan khusus
B.     Sampel : serum dari pasien
C.    Alat :
1.      Rak tabung
2.      Sentrifuge
3.      Tabung K3
4.      Jarum spoid
5.      Kapas alcohol
6.      Tourniquet
7.      Sampel dropper
8.      test pack (HCV TRI-DOT Device)
D.    Bahan
1.      Sampel ( serum)
2.      Buffer solution
3.      konjugat protein-A

VIII.       ANALITIK
1.      Disiapkan alat dan bahan
2.      Dilakukan pengambilan sampel darah pada pasien ( darah vena )
3.      Dimasukkan darah yang telah diambil, kedalam tabung  lalu diamkan beberapa saat.
4.      Disentrifus darah tersebut dengan kecepatan dan waktu yang telah ditentukan. Untuk mendapatkan serum.
5.      tambahkan 3 tetes larutan buffer ke pusat perangkat
6.      memegang pipet secara vertikal ke bawah dan tambahkan 1 tetes sampel pasien menggunakan pipet sampel yang disediakan. (menggunakan pipet sampel terpisah untuk setiap spesimen yang akan diuji).
7.      Tambahkan 5 tetes larutan Buffer Solution
8.      Tambahkan 2 tetes Protein-A Conjugate
9.      Tambahkan 5 tetes larutan Buffer Solution

hcv.jpg
IX.             INTERPRETASI HASIL
1.        Negative    :    Terbentuk Dot pada area Contor (C)
2.        Positive      :    -    Terbentuk Dot pada area control  (C) dan Test 1
-       Terbentuk Dot pada area control (C) dan Test 2
-       Terbentuk Dot pada area control (C) dan Pada Test 1 dan Test 2
3.        Invalid       :    -    Terbentuk Dot pada Area Test tetapi tidak pada area control (C)
-       Tidak Terbentuk Dot.
X.                HASIL
NAMA PASIEN     :
JENIS KELAMIN  :
UMUR                     :
HASIL                     :
XI.             PEMBAHASAN
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. Hepatitis C adalah infeksi yang terutama menyerang organ hati. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C seringkali tidak memberikan gejala, namun infeksi kronis dapat menyebabkan parut (eskar) pada hati, dan setelah menahun menyebabkan sirosis. Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami sirosis juga mengalami gagal hati, kanker hati, atau pembuluh yang sangat membengkak di esofagus dan lambung, yang dapat mengakibatkan perdarahan hingga kematian.
virus Hepatitis C terbungkus untai tunggal dan positif-sense RNA virus yang menginfeksi sel-sel hati menyebabkan peradangan berat hati dan akhirnya mengarah ke arah gagal hati.
Pada tahun 2008, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa sekitar 170 juta orang di dunia telah terinfeksi HCV. Ini merupakan 3% dari populasi global dengan tambahan 3-4 juta kasus baru yang terdeteksi setiap tahun.
Saat ini, ada enam tipe gen (genotipe) yang berbeda dan lebih dari 100 subtipe dari virus yang telah diidentifikasi. Namun tiga HCV yang paling umum yang banyak menyebar di dunia adalah tipe gen 1, 2 dan 3. Tipe gen 1 adalah yang paling sulit untuk diobati, hanya memiliki tingkat keberhasilan 40-50% dengan rencana perawatan standar, sedangkan genotipe 2 dan 3 memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi 60-90% dengan perlakuan yang sama.
       Dari praktikum yang telah dilakukan terhadap pasien ternyata di peroleh hasil negatif yang ditandai dengan terbentuknya hanya 1 dot yaitu hanya pada area control, yang berarti pasien tidak menderita hepatitis c.

XII.          KEIMPULAN
Pemeriksaan Anti-HCV merupakan pemeriksaan darah untuk mendeteksi keberadaan antibodi terhadap virus Hepatitis C (HCV). Saat ini, ada enam tipe gen (genotipe) yang berbeda dan lebih dari 100 subtipe dari virus yang telah diidentifikasi. Namun tiga HCV yang paling umum yang banyak menyebar di dunia adalah tipe gen 1, 2 dan 3. Tipe gen 1 adalah yang paling sulit untuk diobati,