Senin, 14 Januari 2013

UJI HIV



PEMERIKSAAN 7
I.         JUDUL                                    : PEMERIKSAAN HIV
II.      TANGGAL PRAKTIKUM  :
III.   METODE                                : Strip Tri-Line
IV.   TUJUAN                                 : Untuk Mendeteksi Adanya Antibodi Terhadap Antigen Human Imuno Defisiensi Virus (Hiv) Pada Serum Pasien.
V.      PRINSIP                                  : Deteksi antibodi HIV pada serum/ plasma/  darah , terhadap antigen pada strip. Diamana membrane berbasis immunoassay (strip) untuk mendeteksi antibody HIV-1, HIV-2 dan subtype O pada serum/plasma atau darah. Dan pada membrane (strip) telah dilapisi dengan recombinan Antigen HIV pada garis uji. Dimana pada pemeriksaan diteteskan Buffer solution yang berfungsi sebagi pencuci lalu diteteskan sampel, kemudian diteteskan lagi buffer solution yang berfunsi untuk mencuci perotein atau antibody lain yang tidak berikatan dengan antigen pada strip. Lalu diteteskan Konjugat Protein-A yang berfungsi untuk memberikan warna garis pada control dan test apabila positif.
VI.             DASAR TEORI
Virus imunodifisiensi manusia (bahasa Inggris: human immunodeficiency virus; HIV ) adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.
Pada tahun 1983, Jean Claude Chermann dan Françoise Barré-Sinoussi dari Perancis berhasil mengisolasi HIV untuk pertama kalinya dari seorang penderita sindrom limfadenopati.  Pada awalnya, virus itu disebut ALV (lymphadenopathy-associated virus). Bersama dengan Luc Montagnier, mereka membuktikan bahwa virus tersebut merupakan penyebab AIDS. Pada awal tahun 1984, Robert Gallo dari Amerika Serikat juga meneliti tentang virus penyebab AIDS yang disebut HTLV-III. Setelah diteliti lebih lanjut, terbukti bahwa ALV dan HTLV-III merupakan virus yang sama dan pada tahun 1986, istilah yang digunakan untuk menyebut virus tersebut adalah HIV, atau lebih spesifik lagi disebut HIV-1.
Tidak lama setelah HIV-1 ditemukan, suatu subtipe baru ditemukan di Portugal dari pasien yang berasal dari Afrika Barat dan kemudian disebut HIV-2. Melalui kloning dan analisis sekuens (susunan genetik), HIV-2 memiliki perbedaan sebesar 55% dari HIV-1 dan secara antigenik berbeda. Perbedaan terbesar lainnya antara kedua strain (galur) virus tersebut terletak pada glikoprotein selubung. Penelitian lanjutan memperkirakan bahwa HIV-2 berasal dari SIV (retrovirus yang menginfeksi primata) karena adanya kemiripan sekuens dan reaksi silang antara antibodi terhadap kedua jenis virus tersebut.
Kedua spesies HIV yang menginfeksi manusia (HIV-1 dan -2) pada mulanya berasal dari Afrika barat dan tengah, berpindah dari primata ke manusia dalam sebuah proses yang dikenal sebagai zoonosis. HIV-1 merupakan hasil evolusi dari simian immunodeficiency virus (SIVcpz) yang ditemukan dalam subspesies simpanse, Pan troglodyte troglodyte. Sedangkan, HIV-2 merupakan spesies virus hasil evolusi strain SIV yang berbeda (SIVsmm), ditemukan pada Sooty mangabey, monyet dunia lama Guinea-Bissau. Sebagian besar infeksi HIV di dunia disebabkan oleh HIV-1 karena spesies virus ini lebih virulen dan lebih mudah menular dibandingkan HIV-2. Sedangkan, HIV-2 kebanyakan masih terkurung di Afrika barat.
Berdasarkan susuanan genetiknya, HIV-1 dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu M, N, dan O. Kelompok HIV-1 M terdiri dari 16 subtipe yang berbeda. Sementara pada kelompok N dan O belum diketahui secara jelas jumlah subtipe virus yang tergabung di dalamnya. Namun, kedua kelompok tersebut memiliki kekerabatan dengan SIV dari simpanse. HIV-2 memiliki 8 jenis subtipe yang diduga berasal dari Sooty mangabey yang berbeda-beda.
Jenis-Jenis Pemeriksaan HIV
ELISA
ELISA (Enzym-Linked Immunosorbent Assay), tes ini mendeteksi antibodi yang dibuat tubuh terhadap virus HIV. Antibodi tersebut biasanya diproduksi  mulai minggu ke 2, atau bahkan setelah minggu ke 12 setelah terpapar virus HIV. Kerena alasan inilah maka para ahli menganjurkan pemeriksaan ELISA dilakukan setelah minggu ke 12 sesudah melakukan aktivitas seksual berisiko tinggi atau tertusuk jarum suntik yang terkontaminasi.
Western Blot
Sama halnya dengan ELISA, Western Blot juga mendeteksi antibodi terhadap HIV. Western blot menjadi tes konfirmasi bagi ELISA karena pemeriksaan ini lebih sensitif dan lebih spesifik, sehingga kasus 'yang tidak dapat disimpulkan' sangat kecil. Walaupun demikian, pemeriksaan ini lebih sulit dan butuh keahlian lebih dalam melakukannya.

IFA
IFA atau indirect fluorescent antibody juga meurupakan pemeriksaan konfirmasi ELISA positif. Seperti halnya dua pemeriksaan diatas, IFA juga mendeteksi antibodi terhadap HIV. Salah satu kekurangan dari pemeriksaan ini adalah biayanya sangat mahal.

PCR Test
PCR atau polymerase chain reaction adalah uji yang memeriksa langsung keberadaan virus HIV di dalam darah. Tes ini dapat dilakukan lebih cepat yaitu sekitar seminggu setelah terpapar virus HIV. Tes ini sangat mahal dan memerlukan alat yang canggih. Oleh karena itu, biasanya hanya dilakukan jika uji antibodi diatas tidak memberikan hasil yang pasti. Selain itu, PCR test juga dilakukan secara rutin untuk uji penapisan (screening test) darah atau organ yang akan didonorkan.
VII.          Para Analitik.
A.     Persiapan Pasien : Tidak memerlukan persiapan khusus
B.     Persiapan Sampel : Darah lengkap
C.    Alat dan Bahan.
1.      Pipet tetes
2.      Strip HIV
3.      Tabung k3
4.      Darah lengkap
5.      Reagen HIV/ Buffer HIV.
VIII.       Analitik
A.    Pengambilan sampel
1.      Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      Dilakukan pengambilan sampel.
3.      Diminta pasien mengulurkan tanganya Untuk diambil sampel darah venanya.
4.      Dibersihkan lengan yang akan diambil sampel darah dengan alkohol, biarkan kering.
5.      Dipasang tourniquet pada lengan, lalu lakukan penusukan  dengan pengambilan sampel darah vena.
6.      Setelah diambil sampel, masukkan sampel kedalam tabung k3 kemudian lakukan pemusingan di sentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 3000 rpm
B.     Pemeriksaan sampel
1.      Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      Pindahkan tes device dari kantung pembungkus dan gunakan sesegera mungkin. Hasil terbaik akan didapatkan jika pengujiannya dikerjakan dalam satu jam.
3.      Tempatkan tes device pada permukaan yan bersih dan bermutu atau permukaan yang tinggi.
4.      Pegang penetes secara partikel teteskan 25 µl serum / plasma ( 50  ul whole Blood), kemudian tambahkan 40 µl beffer untuk sampel serum (80 µl buffer untuk whole blood).
5.      Hasil dibaca setelah 10 menit. (tidak lebih dari 20 menit).



IX.             INTERPRETASI HASIL
a.                      Positif
                             C    T1   T2                                 
                                           HIV 1
                             C  T1  T2                                        
                                                      HIV 2                               
                                             
                           C   T1   T2
                                           HIV 1 dan 2
b.                   Negatif
                  C   T1  T2               
                                                                                   
c.                      Invalid
C    T1   T2            C    T1   T2


Keterangan hasil penilaian :
a.                   Positif   : Bila terbentuk  2 tanda garis warna merah pada strip yaitu garis control dan pada garis test (T)
b.                  Negatif : Bila terbentuk 1 tanda garis warna merah pada strip yaitu pada garis.
c.                          Invalid : Bila tidak terbentuk garis merah pada strip atau test (T), atau bila ada tanda garis merah pada garis (T), tapi pada garis tidak tampak garis merah
X.                HASIL PENGAMATAN
NAMA PASIEN       :
JENIS KELAMIN     :
UMUR                       :
HASIL                       : Negatif





XI.             PEMBAHASAN
HIV/AIDS termasuk jajaran penyakit yang mempunyai tingkat penularan yang sangat tinggi. Hal ini terjadi karena seringkali seseorang tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi HIV, sehingga menjadi sumber penularan bagi orang lain.
Seseorang terkena HIV biasanya diketahui jika telah terjadi Sindrom Defisiensi Imun Dapatan (AIDS) yang ditandai antara lain penurunan berat badan, diare berkepanjangan, Sarkoma Kaposi, dan beberapa gejala lainnya.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung Human Immunodeficiency Virus (HIV), seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Pada praktikum ini yaitu Untuk Mendeteksi Adanya Antibodi Terhadap Antigen Human Imunodefisiensi Virus (HIV) Pada Serum Pasien. Pertama yang dilakukan yaitu siapkan alat dan bahan yang digunakan. Setelah itu, tempatkan tes device pada permukaan yang steril dan bermutu atau permukaan yang rata. Pegang penetes secara pertikel teteskan 25 µl serum / plasma ( 50  ul whole Blood), kemudian tambahkan 40 µl beffer untuk sampel serum (80 µl buffer untuk whole blood). Baca hasil setelah 10 menit. Namun pada hasil praktikum kami peroleh hasil negatif. Pemeriksaan antibody Human Immunodeficiency Virus (HIV) dalam serum atau plasma merupakan cara yang umum yang lebih efisien untuk menentukan apakah seseorang tak terlindungi dari Human Immunodeficiency Virus (HIV) melindungi darah dan elemen-elemen yang dihasilkan darah untuk Human Immunodeficiency Virus (HIV). Perbedaan dalam sifat-sifat biologis, aktifitas serologis, dan deretan genom, Human Immunodeficiency Virus (HIV) 1 dan 2 positif serta dapat diidentifikasi dengan menggunakan tes serologis dasar Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Setelah dilakukan pengujian pada pasien diperoleh hasil yang negatif dimana ditandai dengan hanya terbentuknya 1 garis yaitu hanya pada daerah control setelah penambahan Conjugat Protein-A

XII.          KESIMPULAN
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit yang dapat menyebabkan Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) dengan cara menyerang sel darah putih yang bersama sel CD4 sehingga dapat nerusak system kekebalan tubuh manusia

2 komentar:

  1. I really appreciate DR AKHIGBE,my name is LAURIE HUGHES . I will never stop testifying DR AKHIGBE , Happiness is all i see now I never thought that I will be cured from HIV virus again. DR AKHIGBE did it for me I have been suffering from a deadly disease (HIV) for the past 2 years now, I had spent a lot of money going from one place to another, from churches to churches, hospitals have been my home every day residence. Constant checks up have been my hobby not until this faithful day, I saw a testimony on how DR AKHIGBE helped someone in curing his HIV disease in internet quickly I copied his email which is drrealakhigbe@gmail.com just to give him a test I spoke to him, he asked me to do some certain things which I did, he told me that he is going to provide the herbal cure to me, which he did, then he asked me to go for medical checkup after some days, after using the herbal cure and i did, behold I was free from the deadly disease,till now no HIV in me again he only asked me to post the testimony through the whole world, faithfully am doing it now,all the testimony of DR AKHIGBE is true please BROTHER and SISTER, MOTHER and FATHER he is great, I owe him in return. if you are having a similar problem just email him on drrealakhigbe@gmail.com or you can whatsApp his mobile number on +2348142454860 He can also cure these diseases like HIVand AIDS HERPES,DIABETICES,CANCER, HEPATITIS B ABC, .ETC .please email drrealakhigbe@gmail.com...or whatAPPhim ..+2348142454860 he is a real good and honest man.

    BalasHapus
  2. Obat herbal Dr. Imoloa yang luar biasa adalah obat penyembuhan yang sempurna untuk Virus HIV, saya mendiagnosis HIV selama 8 tahun, dan setiap hari saya selalu mencari penelitian untuk mencari cara sempurna untuk menghilangkan penyakit mengerikan ini karena saya selalu tahu bahwa yang kita butuhkan karena kesehatan kita ada di bumi. Jadi, pada pencarian saya di internet saya melihat beberapa kesaksian berbeda tentang bagaimana Dr. imoloa dapat menyembuhkan HIV dengan obat herbal yang kuat. Saya memutuskan untuk menghubungi pria ini, saya menghubunginya untuk obat herbal yang saya terima melalui layanan kurir DHL. Dan dia membimbing saya bagaimana caranya. Saya memintanya untuk solusi minum obat herbal selama dua minggu. dan kemudian dia menginstruksikan saya untuk pergi memeriksa yang saya lakukan. lihatlah aku (HIV NEGATIF). Terima kasih Tuhan untuk dr imoloa telah menggunakan obat herbal yang kuat untuk menyembuhkanku. ia juga memiliki obat untuk penyakit seperti: penyakit parkison, kanker vagina, epilepsi, Gangguan Kecemasan, Penyakit Autoimun, Nyeri Punggung, Keseleo, Gangguan Bipolar, Tumor Otak, Ganas, Bruxisme, Bulimia, Penyakit Disk Serviks, Penyakit Kardiovaskular, Penyakit Kardiovaskular, Neoplasma, kronis penyakit pernapasan, gangguan mental dan perilaku, Cystic Fibrosis, Hipertensi, Diabetes, asma, radang sendi yang dimediasi autoimun. penyakit ginjal kronis, penyakit radang sendi, sakit punggung, impotensi, spektrum alkohol feta, Gangguan Dymyme, Eksim, kanker kulit, TBC, Sindrom Kelelahan Kronis, sembelit, penyakit radang usus, kanker tulang, kanker paru-paru, sariawan, kanker mulut, tubuh nyeri, demam, hepatitis ABC, sifilis, diare, Penyakit Huntington, jerawat punggung, gagal ginjal kronis, penyakit addison, Penyakit Kronis, Penyakit Crohn, Cystic Fibrosis, Fibromyalgia, Penyakit Radang Usus Besar, penyakit kuku jamur, Penyakit Kelumpuhan, penyakit Celia, Limfoma , Depresi Besar, Melanoma Ganas, Mania, Melorheostosis, Penyakit Meniere, Mucopolysaccharidosis, Multiple Sclerosis, Distrofi Otot, Rheumatoid Arthritis, Penyakit Alzheimer, email- drimolaherbalmademedicine@gmail.com / hubungi atau {whatssapp ..... +2347081986098. }

    BalasHapus