PEMERIKSAAN
7
I.
JUDUL : PEMERIKSAAN HIV
II. TANGGAL PRAKTIKUM :
III. METODE : Strip Tri-Line
IV.
TUJUAN : Untuk Mendeteksi
Adanya Antibodi Terhadap Antigen Human Imuno Defisiensi Virus (Hiv) Pada Serum Pasien.
V.
PRINSIP : Deteksi antibodi HIV pada serum/ plasma/ darah , terhadap antigen pada strip. Diamana
membrane berbasis immunoassay (strip) untuk mendeteksi antibody HIV-1, HIV-2
dan subtype O pada serum/plasma atau darah. Dan pada membrane (strip) telah
dilapisi dengan recombinan Antigen HIV pada garis uji. Dimana pada pemeriksaan
diteteskan Buffer solution yang berfungsi sebagi pencuci lalu diteteskan
sampel, kemudian diteteskan lagi buffer solution yang berfunsi untuk mencuci
perotein atau antibody lain yang tidak berikatan dengan antigen pada strip.
Lalu diteteskan Konjugat Protein-A yang berfungsi untuk memberikan warna garis
pada control dan test apabila positif.
VI.
DASAR
TEORI
Virus imunodifisiensi manusia (bahasa Inggris: human immunodeficiency
virus; HIV ) adalah suatu virus
yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang
manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi
lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh
akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.
Pada tahun 1983, Jean Claude Chermann dan Françoise
Barré-Sinoussi dari Perancis berhasil
mengisolasi HIV untuk pertama kalinya dari seorang penderita sindrom limfadenopati. Pada awalnya, virus itu disebut ALV (lymphadenopathy-associated
virus). Bersama dengan Luc Montagnier,
mereka membuktikan bahwa virus tersebut merupakan penyebab AIDS.
Pada awal tahun 1984, Robert
Gallo dari Amerika Serikat
juga meneliti tentang virus penyebab AIDS yang disebut HTLV-III. Setelah
diteliti lebih lanjut, terbukti bahwa ALV dan HTLV-III merupakan virus yang
sama dan pada tahun 1986, istilah yang digunakan untuk menyebut virus tersebut
adalah HIV, atau lebih spesifik lagi disebut HIV-1.
Tidak lama setelah HIV-1 ditemukan, suatu
subtipe baru ditemukan di Portugal dari pasien
yang berasal dari Afrika Barat dan
kemudian disebut HIV-2. Melalui kloning dan analisis sekuens (susunan genetik),
HIV-2 memiliki perbedaan sebesar 55% dari HIV-1 dan secara antigenik berbeda.
Perbedaan terbesar lainnya antara kedua strain (galur) virus tersebut terletak
pada glikoprotein selubung. Penelitian lanjutan memperkirakan bahwa HIV-2
berasal dari SIV (retrovirus yang menginfeksi primata) karena adanya kemiripan sekuens
dan reaksi silang antara antibodi terhadap kedua jenis virus tersebut.
Kedua spesies HIV yang menginfeksi manusia
(HIV-1 dan -2) pada mulanya berasal dari Afrika barat dan tengah, berpindah
dari primata ke manusia dalam sebuah proses yang
dikenal sebagai zoonosis. HIV-1 merupakan hasil evolusi
dari simian
immunodeficiency virus (SIVcpz) yang ditemukan dalam subspesies simpanse, Pan troglodyte troglodyte.
Sedangkan, HIV-2 merupakan spesies virus hasil evolusi strain SIV yang berbeda
(SIVsmm), ditemukan pada Sooty mangabey,
monyet
dunia lama Guinea-Bissau.
Sebagian besar infeksi HIV di dunia disebabkan oleh HIV-1 karena spesies virus
ini lebih virulen dan lebih mudah menular dibandingkan HIV-2. Sedangkan, HIV-2
kebanyakan masih terkurung di Afrika barat.
Berdasarkan susuanan genetiknya, HIV-1
dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu M, N, dan O. Kelompok HIV-1 M terdiri
dari 16 subtipe yang berbeda. Sementara pada
kelompok N dan O belum diketahui secara jelas jumlah subtipe virus yang
tergabung di dalamnya. Namun, kedua kelompok tersebut memiliki kekerabatan
dengan SIV dari simpanse. HIV-2 memiliki 8 jenis subtipe yang diduga berasal
dari Sooty mangabey
yang berbeda-beda.
Jenis-Jenis
Pemeriksaan HIV
ELISA
ELISA
(Enzym-Linked Immunosorbent Assay), tes ini mendeteksi antibodi yang
dibuat tubuh terhadap virus HIV. Antibodi tersebut biasanya diproduksi
mulai minggu ke 2, atau bahkan setelah minggu ke 12 setelah terpapar virus HIV.
Kerena alasan inilah maka para ahli menganjurkan pemeriksaan ELISA dilakukan
setelah minggu ke 12 sesudah melakukan aktivitas seksual berisiko tinggi atau
tertusuk jarum suntik yang terkontaminasi.
Western Blot
Sama
halnya dengan ELISA, Western Blot juga mendeteksi antibodi terhadap HIV.
Western blot menjadi tes konfirmasi bagi ELISA karena pemeriksaan ini lebih
sensitif dan lebih spesifik, sehingga kasus 'yang tidak dapat disimpulkan'
sangat kecil. Walaupun demikian, pemeriksaan ini lebih sulit dan butuh keahlian
lebih dalam melakukannya.
IFA
IFA
atau indirect fluorescent antibody juga meurupakan pemeriksaan konfirmasi ELISA
positif. Seperti halnya dua pemeriksaan diatas, IFA juga mendeteksi antibodi
terhadap HIV. Salah satu kekurangan dari pemeriksaan ini adalah biayanya sangat
mahal.
PCR Test
PCR
atau polymerase chain reaction adalah uji yang memeriksa langsung
keberadaan virus HIV di dalam darah. Tes ini dapat dilakukan lebih cepat yaitu
sekitar seminggu setelah terpapar virus HIV. Tes ini sangat mahal dan
memerlukan alat yang canggih. Oleh karena itu, biasanya hanya dilakukan jika
uji antibodi diatas tidak memberikan hasil yang pasti. Selain itu, PCR test
juga dilakukan secara rutin untuk uji penapisan (screening test) darah
atau organ yang akan didonorkan.
VII.
Para Analitik.
A. Persiapan Pasien : Tidak memerlukan persiapan
khusus
B. Persiapan Sampel : Darah
lengkap
C. Alat dan Bahan.
1.
Pipet tetes
2.
Strip HIV
3.
Tabung k3
4.
Darah lengkap
5.
Reagen HIV/ Buffer HIV.
VIII.
Analitik
A.
Pengambilan sampel
1.
Disiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan.
2.
Dilakukan pengambilan sampel.
3.
Diminta pasien mengulurkan
tanganya Untuk diambil sampel darah venanya.
4.
Dibersihkan lengan yang akan
diambil sampel darah dengan alkohol, biarkan kering.
5.
Dipasang tourniquet pada
lengan, lalu lakukan penusukan dengan
pengambilan sampel darah vena.
6.
Setelah diambil sampel,
masukkan sampel kedalam tabung k3 kemudian lakukan pemusingan di sentrifuge
selama 15 menit dengan kecepatan 3000 rpm
B.
Pemeriksaan sampel
1.
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.
Pindahkan tes device dari kantung pembungkus dan gunakan sesegera
mungkin. Hasil terbaik akan didapatkan jika pengujiannya dikerjakan dalam satu
jam.
3.
Tempatkan tes device pada permukaan yan bersih dan bermutu atau
permukaan yang tinggi.
4.
Pegang
penetes secara partikel teteskan 25 µl serum / plasma ( 50 ul whole Blood), kemudian tambahkan 40 µl
beffer untuk sampel serum (80 µl buffer untuk whole blood).
5.
Hasil dibaca setelah 10 menit. (tidak lebih
dari 20 menit).
IX.
INTERPRETASI HASIL
a.
Positif

HIV 1
C T1 T2


HIV 1 dan 2
b.
Negatif

c.
Invalid



Keterangan
hasil penilaian :
a.
Positif : Bila terbentuk 2 tanda
garis warna merah pada strip
yaitu garis control dan pada
garis test (T)
b.
Negatif : Bila terbentuk 1 tanda garis warna merah pada strip yaitu pada garis.
c.
Invalid : Bila tidak terbentuk
garis merah pada strip atau test
(T), atau bila ada tanda garis merah pada garis (T), tapi pada garis tidak tampak
garis merah

X.
HASIL
PENGAMATAN
NAMA PASIEN :
JENIS KELAMIN :
UMUR :
HASIL :
Negatif
XI.
PEMBAHASAN
HIV/AIDS termasuk jajaran penyakit
yang mempunyai tingkat penularan yang sangat tinggi. Hal ini terjadi karena
seringkali seseorang tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi HIV,
sehingga menjadi sumber penularan bagi orang lain.
Seseorang terkena HIV biasanya
diketahui jika telah terjadi Sindrom Defisiensi Imun Dapatan (AIDS) yang
ditandai antara lain penurunan berat badan, diare berkepanjangan, Sarkoma
Kaposi, dan beberapa gejala lainnya.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) ditularkan melalui
kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah,
dengan cairan tubuh yang mengandung Human Immunodeficiency Virus (HIV), seperti darah, air
mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat
terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah,
jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin,
atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Pada
praktikum ini yaitu Untuk Mendeteksi
Adanya Antibodi Terhadap Antigen Human
Imunodefisiensi Virus (HIV) Pada
Serum Pasien. Pertama yang dilakukan yaitu siapkan alat
dan bahan yang digunakan. Setelah itu, tempatkan tes device pada permukaan yang
steril dan bermutu atau permukaan yang rata. Pegang penetes secara pertikel teteskan 25 µl serum / plasma (
50 ul whole Blood), kemudian tambahkan
40 µl beffer untuk sampel serum (80 µl buffer untuk whole blood). Baca hasil setelah 10
menit. Namun pada hasil praktikum kami peroleh hasil negatif. Pemeriksaan
antibody Human Immunodeficiency Virus (HIV) dalam serum atau plasma
merupakan cara yang umum yang lebih efisien untuk menentukan apakah seseorang
tak terlindungi dari Human Immunodeficiency Virus (HIV) melindungi darah
dan elemen-elemen yang dihasilkan darah untuk Human Immunodeficiency Virus
(HIV). Perbedaan dalam sifat-sifat biologis, aktifitas serologis, dan deretan
genom, Human Immunodeficiency Virus (HIV) 1 dan 2 positif serta dapat
diidentifikasi dengan menggunakan tes serologis dasar Human Immunodeficiency
Virus (HIV).
Setelah dilakukan pengujian pada pasien
diperoleh hasil yang negatif dimana ditandai dengan hanya terbentuknya 1 garis
yaitu hanya pada daerah control setelah penambahan Conjugat Protein-A
XII.
KESIMPULAN
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit yang
dapat menyebabkan Acquired immunodeficiency
syndrome (AIDS) dengan cara menyerang sel darah putih yang bersama sel CD4
sehingga dapat nerusak system kekebalan tubuh manusia
Pada pemeriksaan pada sampel pasien di
peroleh hasil negative.
http://www.djamilah-najmuddin.com/sifilis-pada-wanita
DAFTAR
PUSTAKA
Hardjoeno.
2007. Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diaggnostik. Cet 5. Makassar:
Hasanuddin University Press.
(http://id.wikipedia.org/wiki/HIV)http://www.djamilah-najmuddin.com/sifilis-pada-wanita
keseluruhan diakses online pada 7
januari 2013
silahkan gunakan semua situs di dapus ini, tapi untuk makalah ini cocokan pada bagian tinjauan pustakanya yaaaaaa............
I really appreciate DR AKHIGBE,my name is LAURIE HUGHES . I will never stop testifying DR AKHIGBE , Happiness is all i see now I never thought that I will be cured from HIV virus again. DR AKHIGBE did it for me I have been suffering from a deadly disease (HIV) for the past 2 years now, I had spent a lot of money going from one place to another, from churches to churches, hospitals have been my home every day residence. Constant checks up have been my hobby not until this faithful day, I saw a testimony on how DR AKHIGBE helped someone in curing his HIV disease in internet quickly I copied his email which is drrealakhigbe@gmail.com just to give him a test I spoke to him, he asked me to do some certain things which I did, he told me that he is going to provide the herbal cure to me, which he did, then he asked me to go for medical checkup after some days, after using the herbal cure and i did, behold I was free from the deadly disease,till now no HIV in me again he only asked me to post the testimony through the whole world, faithfully am doing it now,all the testimony of DR AKHIGBE is true please BROTHER and SISTER, MOTHER and FATHER he is great, I owe him in return. if you are having a similar problem just email him on drrealakhigbe@gmail.com or you can whatsApp his mobile number on +2348142454860 He can also cure these diseases like HIVand AIDS HERPES,DIABETICES,CANCER, HEPATITIS B ABC, .ETC .please email drrealakhigbe@gmail.com...or whatAPPhim ..+2348142454860 he is a real good and honest man.
BalasHapusObat herbal Dr. Imoloa yang luar biasa adalah obat penyembuhan yang sempurna untuk Virus HIV, saya mendiagnosis HIV selama 8 tahun, dan setiap hari saya selalu mencari penelitian untuk mencari cara sempurna untuk menghilangkan penyakit mengerikan ini karena saya selalu tahu bahwa yang kita butuhkan karena kesehatan kita ada di bumi. Jadi, pada pencarian saya di internet saya melihat beberapa kesaksian berbeda tentang bagaimana Dr. imoloa dapat menyembuhkan HIV dengan obat herbal yang kuat. Saya memutuskan untuk menghubungi pria ini, saya menghubunginya untuk obat herbal yang saya terima melalui layanan kurir DHL. Dan dia membimbing saya bagaimana caranya. Saya memintanya untuk solusi minum obat herbal selama dua minggu. dan kemudian dia menginstruksikan saya untuk pergi memeriksa yang saya lakukan. lihatlah aku (HIV NEGATIF). Terima kasih Tuhan untuk dr imoloa telah menggunakan obat herbal yang kuat untuk menyembuhkanku. ia juga memiliki obat untuk penyakit seperti: penyakit parkison, kanker vagina, epilepsi, Gangguan Kecemasan, Penyakit Autoimun, Nyeri Punggung, Keseleo, Gangguan Bipolar, Tumor Otak, Ganas, Bruxisme, Bulimia, Penyakit Disk Serviks, Penyakit Kardiovaskular, Penyakit Kardiovaskular, Neoplasma, kronis penyakit pernapasan, gangguan mental dan perilaku, Cystic Fibrosis, Hipertensi, Diabetes, asma, radang sendi yang dimediasi autoimun. penyakit ginjal kronis, penyakit radang sendi, sakit punggung, impotensi, spektrum alkohol feta, Gangguan Dymyme, Eksim, kanker kulit, TBC, Sindrom Kelelahan Kronis, sembelit, penyakit radang usus, kanker tulang, kanker paru-paru, sariawan, kanker mulut, tubuh nyeri, demam, hepatitis ABC, sifilis, diare, Penyakit Huntington, jerawat punggung, gagal ginjal kronis, penyakit addison, Penyakit Kronis, Penyakit Crohn, Cystic Fibrosis, Fibromyalgia, Penyakit Radang Usus Besar, penyakit kuku jamur, Penyakit Kelumpuhan, penyakit Celia, Limfoma , Depresi Besar, Melanoma Ganas, Mania, Melorheostosis, Penyakit Meniere, Mucopolysaccharidosis, Multiple Sclerosis, Distrofi Otot, Rheumatoid Arthritis, Penyakit Alzheimer, email- drimolaherbalmademedicine@gmail.com / hubungi atau {whatssapp ..... +2347081986098. }
BalasHapus